Pemimpin
Redaksi BPost Yusran Pare ketika menerima kunjungan kandidat capres Demokrat
Ali Masykur Musa, Jumat (20/09/2013)
AL-ANSYAR,
JAKARTA - Calon Presiden dari konvensi Partai Demokrat, Ali Masykur Musa
menegaskan dirinya tidak terlibat dengan kasus penipuan yang dilakukan mantan
Bendahara Umum Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Ferry Setiawan oleh
kepolisian.
Suami
artis Eddies Adellia itu ditangkap karena dilaporkan menipu rekan bisnisnya
seorang pengusaha batubara, Yahya Apriyadi, sebesar Rp 23 miliar. ISNU adalah
organisasi yang dipimpin oleh Ali.
"Alhamdulillah
dan Insya Allah tidak ada hubungan antara yang dilakukan oleh saudara Ferry
dalam usahanya itu dengan pribadi saya maupun ke organisasi (ISNU)," tegas
Ali di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, Jumat
(29/11/2013).
Ali
memastikan tidak ada aliran yang masuk ke pribadinya maupun ISNU.
Atas
hal itu pula, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini menyerahkan sepenuhnya
kepada Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini sehingga bisa terang
benderang diketahui masyarakat.
"Kami
percaya kasus ini akan dibuka sehingga tidak ada nuansa politik dalam kasus
tersebut," ujarnya.
Ali
menjelaskan hingga kini penyidik kepolisian belum pernah melakukan
penggeledahan ke Kantor ISNU terkait penyidikan kasus Ferry.
Sebelumnya,
Komite Etik Konvensi Partai Demokrat menggelar sidang etik terhadap Ali Masykur
Musa, Selasa (19/11/2013) di Jakarta.
"Ini
kita diundang oleh Komite Konvensi untuk klarifikasi yang menyangkut
pemberitaan terhadap FS (Ferry Setiawan)," kata Ali seusai menjalani
pemeriksaan tertutup di Sekretariat Konvensi.
Dalam
pemeriksaannya, Ali mengaku ditanyai mengenai keterkaitan antara penipuan yang
dilakukan Ferry dan dirinya ataupun organisasi yang dipimpinnya. Ali pun
membantah hal tersebut.
"Insya
Allah tidak ada suatu aliran dana pun, baik kepada saya sebagai pribadi maupun
kepada ISNU," ujar anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu. Ali tiba di
lokasi persidangan pukul 17.10 WIB. Dia diperiksa selama lebih kurang 50 menit.
Ali
diperiksa oleh Ketua Komite Maftuh Bahsyuni, Sekretaris Komite Suaedy
Marasabessy, dan beberapa anggota Komite seperti Humprey Djemat dan Didi
Irawadi. Ali mengaku menyambut baik pemeriksaan yang dilakukan oleh Komite.
Menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan untuk klarifikasi seperti ini sangat
penting agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Sumber:
Banjarmasin Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar